Banyak pasti yang memilih bergembira ria disaat mengetahui bos mereka tidak ada di tempat. Karena sudah tentu saatnya having fun dengan fasilitas kantor yang tersedia dan jarang-jarang dapat dimanfaatkan untuk keperluan bersenang-senang. Tapi apakah ini yang selalu terpikirkan oleh setiap karyawan? Belum tentu.
Ada hal-hal yang akan mempengaruhi apakah seorang karyawan akan senang jika ditinggal bos mereka. Tidak semua karyawan akan senang. Tidak semua. Karyawan yang hari-hari kerjanya memiliki job diskription yang jelas maka akan lebih baik ada bos disisi mereka. Karena jika suatu saat ada klien yang datang atau paling parang menagih hutang. Ada kambing hitam yang bisa dijadikan tameng agar bukan dia yang menjawab ketebelece untuk tidak membayar pada hari itu.
Memang benar. Karyawan yang selalu diawasi kinerja mereka atau selalu merasa pekerjaan mereka gak habis-habisnya akan merasa seperti terlepas dari belenggu pekerjaan yang selalu menghantui. Plong…bebas… Tapi hal ini juga tergantung dari job diskrp. karyawan juga. Karyawan yang memiliki dead line pasti tidak akan merasakan pengaruh besar pada ada tidaknya bos di sisi mereka. Justru mungkin mereka akan merasa deg-degan jika sewaktu-waktu bos datang langsung menghampiri dan menanyakan deadline yang mereka kerjakan. Sungguh job desk yang gak nyaman bukan?
Bermain game, chatting, facebook, browsing, bahkan submit atau upload CV ke perusahaan pesaing mungkin adalah hal-hal yang biasa dilakukan oleh karyawan gaul model sekarang. Bagaimana dengan karyawan jadul yang cuma bisa main mesin ketik manual? Apa yang mereka lakukan? mmm… ada ide?
Basih berlanjut………..(mumpung bos tidak ada jadi update blog gue..hehe)
Kolom Titipan dari : Andy Saputro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar